RANCANGAN
PENELITIAN
Rancangan
penelitian
adalah sebuah rencana yang rinci yang diperlukan
untuk melaksanakan penelitian.
Sebuah rancangan penelitian minimal harus dapat memberi
informasi
/ menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut:
1.
APA
yang akan diteliti ? (Research Design)
→ (Jawabannya diberikan dalam “Perumusan Masalah”).
2. MENGAPA perlu penelitian ?
→ (Jawabannya diberikan dengan menunjukkan pentingnya permasalahan
tersebut dalam “tujuan penelitian dan manfaat penelitian”)
3. BAGAIMANA penelitian akan dilaksanakan ?
→ (Jawabannya diberikan dengan menjelaskan
metodologi yang akan digunakan).
Unsur-unsur
yang harus ada dalam penelitian:
1.
Rumusan masalah (research question)
Telah
dijelaskan bahwa pertanyaan
penelitian didasarkan pada latar belakang masalah (yang seharusnya menjelaskan) :
a.
Data pendukung (data awal)
b.
Argumentasi tentang pentingnya masalah
2.
Tujuan Penelitian
Dibedakan :
1.
Rancangan
Exploratif
2. Rancangan Deskriptif
3. Rancangan Kausal
Ketiga jenis rancangan
ini tidak mutlak harus terpisah.
Sesuai keperluan yang dirasakan peneliti, bisa dibuat rancangan exploratory descriptive maupun
descriptive
explanatory
3. Jenis Penelitian
Dibedakan :
1. Penelitian yang mencari hubungan antar variable (correlational)
2. Penelitian
yang
mencari
hubungan sebab – akibat
(causal)
3. Penelitian yang mencari perbedaan
antar variable
4.
Peran Peneliti
1. Peneliti tidak melakukan apapun terhadap situasi
penelitian (membiarkan situasi sebagaimana adanya = natural setting)
2. Peneliti melakukan kontrol atau manipulasi situasi
penelitian
3.
Sehubungan dengan peran peneliti ini, dikenal :
1.
Field Study
Peneliti membiarkan situasi
objek
yang diteliti apa adanya (noncontrived setting).
Contoh :
Penelitian tentang kepuasan karyawan perusahaan “X”
2.
Field Experiment
Peneliti melakukan hal-hal yang mengganggu situasi penelitian, yaitu dengan melakukan pengaturan pada variabel tertentu.
5.
Waktu Penelitian
1.
Cross Sectional
Penelitian dilaksanakan sekali/satu
periode
saja (One Shot Studies)
2.
Longitudinal
Penelitian dilaksanakan lebih
dari 1 periode (1
kali) tetapi berkali-kali. Misal : penelitian
dilaksanakan pada bulan
Januari setiap tahun
dalam periode Januari 2001 s/d Januari
2007
6.
Study Setting
1.
Contrived
Ada campur tangan peneliti terhadap situasi penelitian
2.
Noncontrived
tidak ada campur tangan peneliti terhadap situasi penelitian
7.
Unit of Analysis
Pengertian
a.
Unit of Analysis mengacu pada tingkat agregasi dari data
yang telah dikumpulkan pada tahap analisa data (the unitof analysis
refers to the level
aggregation of the
data collected during the
subsequent data analysis stage. Sekaran, 2004:132)
b.
Unit of
Analysis =
the object of the
study (Bailey, 1982:85)
c.
Unit of Analysis
= berhubungan dengan “apa” dan “siapa”
yang akan diteliti
Bentuk
a.
Orang/individu atau dyads
b.
Kelompok
c.
Organisasi
d.
Social artifacts
Menetapkan unit of analysis dengan jelas sangat
perlu
untuk menghindari ecological fallacy, yaitu mengambil
kesimpulan tertentu dengan menggunakan unit of
analysis yang salah.
Contoh : data yang ada
Perusahaan A
|
Perusahaan B
|
1.
Rata-rata pendapatan karyawan tinggi (>Rp. 1.000.000/bulan)
2.
Disiplin karyawan tinggi
|
1.
Rata-rata pendapatan karyawan rendah (< Rp. 1.000.000/bulan)
2.
Disiplin karyawan rendah
|
Berdasar data
tersebut
di atas, ada kecenderungan
diambil kesimpulan sebagai
berikut:
·
Disiplin karyawan yang tinggi di Perusahaan A, berhubungan positif dengan pendapatan yang relatif
tinggi
·
Pendapatan mempengaruhi disiplin
Kesimpulan seperti ini keliru,
sebab peneliti menggunakan unit of analysis dalam ad
(1) =
perusahaan, tetapi dalam disiplin karyawan unit
of analysis nya = karyawan
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam membuat
proposal penelitian:
1. Judul dan topik yang dikemukakan
·
Harus ada
hubungan dan
keselarasan (cocok) antara
judul dengan topic
·
Relevansi topik dalam bidang manajemen
·
Kegunaan harus jelas
2. Perumusan
Masalah
·
Kejelasan
uraian
permasalahan (latar
belakang masalah harus didukung
data + argumentasi tentang pentingnya masalah tersebut diteliti)
·
Research question
harus jelas (apakah penelitian
asosiatif atau kausal)
3. Tinjauan Pustaka dan Kerangka
Fikiran
·
Harus
meliputi perkembangan teori 5 tahun terakhir
·
Penelitian yang relevan dalam 5 tahun terakhir
·
Hubungan antara a dan b dengan kerangka fikiran peneliti harus jelas
·
Definisi operasional harus jelas dan valid
4. Data
·
Relevansi data yang dikumpulkan sejalan dengan
tujuan penelitian
·
Kualitas data (reliability, validity)
·
Cara pengumpulan
harus jelas
·
Metode analisa harus jelas (sebaiknya dummy tables dilampirkan dalam
uraian analisa)
5. Sampling
·
Ketepatan memilih teknik
sampling sehubungan
dengan tujuan penelitian
·
Mengemukakan alasan mengapa teknik sampling
tersebut dipilih
·
Besaran sample harus
dapat menunjang teknik analisa data yang dipilih conclusive
6. Pembahasan
·
Kemampuan menyusun kesimpulan dan saran
·
Kemampuan interpretasi dan prediksi
A COMPARISON OF BASIC RESEARCH DESIGNS
|
Exploratory
|
Descriptive
|
Causal
|
Objective :
|
Discovery of ideas
and insights
|
Describe market
characteristics or functions
|
Determine cause and effect relationships
|
Characteristics :
|
Flexible, versatile
Often the front end of
total research design
|
Marked by the
prior formulation of specific
hypotheses
Preplanned and structured design
|
Manipulation of one or
more independent variables
Control of other
mediating variables
|
Methods :
|
Expert surveys Pilot
surveys Secondary data Qualitative research
|
Secondary data
Surveys Panels Observational and other
data
|
Experiments
|
BEBERAPA CATATAN UNTUK PENULISAN RANCANGAN PENELITIAN/ PROPOSAL PENELITIAN
1. Perlu
studi pendahuluan
2. Judul harus sesuai dengan isi
3. Kalimat judul jangan terlampau panjang,
usahakan mengandung kata kunci
4.
Pendahuluan :
a.
Jangan terlampau luas, sebaiknya diarahkan pada masalah penelitian
yang diangkat
b.
Perlu data pendukung
untuk kejelasan masalah
5. Rumusan Masalah
a. Harus jelas didasarkan pada data
b. Dipertajam dengan research Question
6. Kerangka konseptual dari penelitian harus berdasar teori/substansi yang
jelas
7. Pelajari cara menulis tinjauan pustaka
8. Ada keserasian antara judul, masalah, kerangka konseptual dan metodologi yang digunakan (pendekatan – sample – teknik analisis)
9. Redaksi menulis proposal selayaknya dalam bentuk kalimat “akan”
(future tense)
10. Jadwal waktu